Lari

Diposting oleh naela , Selasa, 18 Oktober 2011 03.16

Debu menghambur

di bekas telapak yang terjejak,
mengisi spasi
asap udara di tengah jalan raya.
seisak hati yang enggan untuk berbalik.
sekuat tekad untuk mengabur.

Lari saja!

Ya, kalau aku mau mati,
ya, kalau otakku tak memungkiri.
ya, tentu, kalau pikirku tak jatuh ke lumbung memori
mereka.

mereka, yang jemari-jemarinya tak lelah menghimpun selebaran
harta
benda
penyulap sekeping uang papanku, sejumput nasi sarapanku.

mereka, yang tangan-tangannya meraih angin,
memanjatkan doa.
mereka, yang berbisik di gendang telinga,
menampilkan barisan harap, segudang sayang,
mereka, di sana,
pun jauh dari genggam kerlip mata,
terpeluk oleh cintanya.

Lari saja!

Tidak.

Tidak mau.

Lari!

Tidak!

Aku akan tinggal,
tegak pun bergumpal asap
di tengah reruntuhan debu Jakarta,
demi mereka.

aku akan tinggal demi mereka.

demi kasih mereka
pada anak pecundang ini.



PS: Mereka, orang tua kita, pelantun melodi sayang tak terkira :)

0 Response to "Lari"

Posting Komentar

Cuap-cuap Darimu