NEW BLOG!

Diposting oleh naela , Rabu, 11 Januari 2012 17.12

Halo, semua!
Layaknya mau pindah kost dari Paseban ke Salemba Tengah (--___--),
saya juga pindahan nih.


Kemana?

kunjungi ya. :)
terimakasih.

Mata

Diposting oleh naela , Minggu, 04 Desember 2011 06.19


Sama saja.
Ketika pandangku bertemu dengan semburat di matanya, lalu dibiaskan dengan pantulan familiar di bola hitamnya.
Wajahku disana. Pasti.

Tapi bukan itu.
Sorotnya itulah, sama. Selalu.

Tidak berbeda.
Ya, tetap disana sejak tiga bulan lalu, terakhir kami bertukar kata,
pun tak jauh dari setahun yang lalu ketika air mata mengusik kami untuk menahan waktu,
ingin tetap bercerita dan tertawa berdua.
Bahkan, pasti ada, dari sejak dua tahun lalu ketika kami menjajaki dua kota berbeda, menghitung detik dan menit setiap harinya, untuk sekedar menyanyi bersama dalam mobil di jalan lapang Jogja, lalu kembali tertawa berdua.

Pun dari tiga tahun lalu, empat, lima, dan enam tahun lalu.
Dari sejak mata itu berbicara padaku untuk pertama kali, di depan pojokan sekolah, di tengah seragam putih-biru, di antara murid-murid beradu sepulang belajar.
Kutemukan wajahku disana, juga sorot mata itu.

"Kamu kok membuang wajah, sih, kalau awal-awal ketemu aku?"

"Aku.. jaim."

Itu yang selalu kamu katakan, berusaha menyembunyikan sorot matamu.
Malu bertemu denganku setelah sekian lama.

"Bang, kalau makan berdua liat aku, dong."

"Aku.. jaim."

Lagi-lagi begitu yang kamu katakan.

Sampai hari kedua, ketika bertemu lagi. Sorot mata yang berada di balik peraduanmu membaur keluar, mulai memantulkan wajahku.

"Akhirnya kamu ngeluarin sorot itu."

"Kenapa? Suka, ya?"

...

Ya. Kamu menjawabku.
Sorotmu melakukannya.

Jawaban akan pertanyaan, apakah berharga, dua setengah tahun dengan jarak ratusan kilometer.
Apakah berarti, perjalanan dua setengah tahun lagi tenggelam dalam jalan sendiri-sendiri.

Ya, tentu saja. Sorot mata yang terus disitulah kekuatanku.

Sorot mata jujur yang menggerakkanku untuk terus percaya padamu.
:)

Di Alun-alun Keraton

Diposting oleh naela , Selasa, 18 Oktober 2011 06.28



Gerigi roda bertautan
menggelinding,
berebut mengitari jalan lingkar
berputar di luar pohon raksasa perkasa,
si kembar beringin tua.

rantai alur sepeda berdecit-decit,
berdesak melewati barisan motor yang tercekit,
di alun-alun keraton Jogja.
di bawah mentari yang malu-malu berirama,
'sampai jumpa esok pagi, manusia!'

dua tangan tergamit
jemari kecilku dan pelukan genggammu
di atas pautan dua sepeda,
lekat,
bercampur tawa rekat,
melengkapi semburat keduanya
terpikat.

sejuk,
ketika terbahak lalu berbaur gelak,
menyatukan gema-gema canda
ceria.

Walau tetes peluh meronta
minta dianggap,
biar dua kaki sejengkal lenyap dari tegap,
di perantara ayunan-ayunan sepeda
yang terikat kuat-kuat.
kau sentak pedal seperti tembakan rudal,

sampai tubuhku terbawamu,
pesat.
mengelilingi rerumputan di atas aspal-aspal,
cepat.

lalu semuanya berubah hangat.



PS: untuk seseorang yang senang mengajakku naik sepeda gandeng ketika sore hari, di alun-alun keraton Jogja :)






Lari

Diposting oleh naela 03.16

Debu menghambur

di bekas telapak yang terjejak,
mengisi spasi
asap udara di tengah jalan raya.
seisak hati yang enggan untuk berbalik.
sekuat tekad untuk mengabur.

Lari saja!

Ya, kalau aku mau mati,
ya, kalau otakku tak memungkiri.
ya, tentu, kalau pikirku tak jatuh ke lumbung memori
mereka.

mereka, yang jemari-jemarinya tak lelah menghimpun selebaran
harta
benda
penyulap sekeping uang papanku, sejumput nasi sarapanku.

mereka, yang tangan-tangannya meraih angin,
memanjatkan doa.
mereka, yang berbisik di gendang telinga,
menampilkan barisan harap, segudang sayang,
mereka, di sana,
pun jauh dari genggam kerlip mata,
terpeluk oleh cintanya.

Lari saja!

Tidak.

Tidak mau.

Lari!

Tidak!

Aku akan tinggal,
tegak pun bergumpal asap
di tengah reruntuhan debu Jakarta,
demi mereka.

aku akan tinggal demi mereka.

demi kasih mereka
pada anak pecundang ini.



PS: Mereka, orang tua kita, pelantun melodi sayang tak terkira :)

Bawah Sadar

Diposting oleh naela , Senin, 17 Oktober 2011 04.31

Huruf berbaris menyatu dalam alinea,
berkata-kata dalam kepala,
'beginilah caranya,' ujar rentetan makna itu.

'ah, iyakah?' tanyaku, terpaku kaku.
tak yakin.
bukan. bukan ini yang kumau, yang kuingat.

'isilah.' mereka mengetuk-ngetuk lekukan lobus memori,
memaksaku menyentakkan jemari,
untuk bertoreh.
berceloteh.

lagi-lagi aku menelusuri,
merangkak dalam girus pencetak warna,
pembukti adanya Sang Pencipta.

'ah, baiklah.'
dan di ujung telunjuk yang bersilang itu aku menulis,
sebuah jawaban di pucuk tautan persoalan.

Sebilah mata pisau di penghujung kebinaran rantai pembelajaran,
yang sering kau sebut ujian.


PS: Mata hati sering berkata apa yang kau lupa, dengan jujur dan tanpa sadar. :)


Sepertinya

Diposting oleh naela , Minggu, 24 April 2011 03.39

Sepertinya,

saya susah membedakan realita dan khayalan.


Hayoloh, kenapa coba?

Jadi, 3 hari libur pre-sumatif malah membuat saya keasyikan. Bukan keasyikan belajar, tapi keasyikan ngenet seolah-seolah no tomorrow. Saya buka livejournal, cari-cari fanfic yongseo (actually, i'm goguma lover), daaaaan disana buanyak banget fanfic keren bagus menyentuh luar biasa touching bikin melayang2 labil galau~ Buka gogumafics! Maka temukan sendiri diri Anda sedang berada di dunia lain.

...

Fanfic disitu itu banyak bercerita tentang kisah yonghwa dan seohyun setelah wgm berakhir. Dan gawatnya, apa yang ditulis disitu rata-rata SAMA dengan yang saya bayangkan sekaligus harapkan plus idam-idamkan. LIVEJOURNAL MEMFASILITASI KELABILAN SAYA. OMG. Sumpah, ini labil banget Ya Tuhan... (gemas sama diri sendiri. Tapi tetep aja saya keranjingan dan terus2an baca. GILA BANGET!

Weeeelllllsss,
ada beberapa author yang saya suka banget ceritanya. Bisa karena plotnya yang apik berliku, atau karena gaya bahasanya yang halus mengalun. Salah satu favorit saya, disitu diceritakan Yong Hwa yang super playboy, suka sama Seo Hyun yang luar biasa suci (kok suci sih? maksud saya jujur). Seru banget.

Tiap hari saya buka page livejournal author kesukaan, menunggu-nunggu chapter selanjutnya, kalau ternyata belum update, saya cari yang lain. OMG. I'M SO FREAKIN OUT OF ALL OF THESE KIND OF THINGIES. SHOOT ME!

*sigh*
Intinya, semua salahkan livejournal! ehm, salahkan WGM! ehm, salahkan yonghwa dan seohyun! eh? ya salahkan diri saya sendiri -_____- *LABIL BANGET LO, NAEEE*


...

Saya jadi teringat, blog ini saya bikin untuk alasan yang baik. Berpuisi, menulis dengan benar, mencurahkan kata hati dengan bijak, tapi.. kenapa mendadak isinya trashing begini. Sedih. Hahaha. Lupakan. Saya masih punya ruangan lain untuk well, makin nyampah. Astaga. Kapan saya bertobat, ya.



Doakan segera. Semoga saya masih bisa menegaskan garis pembatas antara realita dan khayalan.







Lelah

Diposting oleh naela , Rabu, 06 April 2011 04.48

Seperti patah, tulang dan ototku melemah, lantas enggan melangkah, atau beranjak biarpun setengah. Aku bingung, seperti orang lingung yang pemurung, atau si Terkungkung yang selalu terpasung. Aku hanya ingin keluar, tersebar dan menyemburatkan segenap sinar. Penuh gebyar dan menggelegar. Ya, seperti pasar malam anyar, di ujung Jalan Segar.


Aku tidak buta, Hei Kamu, Si Bapak Tua. Penyuruh kawula muda tanpa kasih-cinta. Kamu pembunuh, perusuh karya bangsa yang belum lusuh, penuduh Kami yang masih utuh. Kamu bilang kami seperti buruh! Orang yang bisa kamu caci dan maki sepuas hati.

Aku lelah, dengan segala arah dan petuah.
Aku ingin pindah, ke ruangan tak begah, tak merah.
Ke sebuah lembah,
hanya ada aku dan aku, serta diriku, serta ragaku. Aku dan aku.