Hongkong vs Konser

Diposting oleh naela , Selasa, 22 Maret 2011 08.19

*Sedang ingin agak menghancurkan kaidah kata*


Saat itu aku dan Ibu sedang berbincang tentang aktivitas seru di CIMSA yang akan diadakan.

Naela : "Bu, dulu kan aku pernah bilang soal acara di Hongkong itu. Gimana? Masih boleh nggak ikutan? (menjelaskan secara beruntun tentang acara dst dst)."
Nyokap : "NGGAK. Kamu tahu sekarang dunia lagi dalam masalah?"
Naela : ".... Maksudnya?"
Nyokap : "Jepang gempa bumi sama Tsunami, Hongkong kena, semua kena. Amerika nyerang Libia, Inggris nyerang Libia. Kamu masih mau?"
Naela : "engg..." (mulai menempatkan diri ke posisi Nyokap)
Nyokap : "Nggak boleh. Kamu ini udah jauh kok masih bikin pikiran orang tua nambah lagi. Mending kamu nonton konser di Jakarta aja sana, Ibu bayarin!" (bicara agak mantap)
Naela : "Bener?" (Mulai senang, terbayang bisa nonton 2PM dalam jarak dekat, atau SNSD di baris paling depan)
Nyokap : "Iya!"
Naela : "Biarpun tiketnya tembus dua juta?"
Nyokap : (diam sejenak) "Kamu itu, ngapain nonton konser mahal-mahal? Nggak sayang uang? Itu bisa buat beli macem-macem, bisa buat ini buat itu..."
Naela : "Jadi.. sebenernya gimana? -_________-"


Well, guys. Mother knows the best.

Kamu, Si Kekar

Diposting oleh naela , Senin, 21 Maret 2011 04.08

Catatan untuk seseorang yang selalu berada di depan kaca. Ia, yang sering mengucap kata bahagia, bahwa karena kekar, ia yakin bisa melindungi tanpa cela.


Kamu memelukku dengan segenap rengukuhan tangan,
yang tergelung sempurna mengitari erat tubuh mungil ini,
menghangatkanku.

"Jangan sedih, jangan khawatir,"
itulah katamu, dengan sedikit getir,
mengajakku untuk terus mengalir.

Ada yang berdesir, rasaku, sambil menelungkupkan tangan di dada.

Itulah kamu, si kekar berbadan besar.
Dengan tubuhmu yang gempal namun tak bergumpal, kamu hembuskan udara nyaman,
tanpa tersengal.

Kamu, yang selalu ada ketika aku bilang ada,
Kamu, Hei, yang selalu mau mengucapkan "tenang" tanpa malu-malu,
Kamu, penghapus duka, seseorang yang enggan lenyap dengan sekejap.

Kamu, Hei kamu, Si Kekar.




2PM on 7PM

Diposting oleh naela , Sabtu, 19 Maret 2011 19.14


HUWAAAAAAAAAAA! Mohon maaf kalau tulisan yang ini nantinya akan sedikit kurang ajar dan menggebu-gebu. Saya sedang tidang berminat men-transformasi tulisan ini menjadi lebih halus.


I saw them. I saw 2PM.

Semalam dengan peluh hasil ngantri-sampai-hipoksia selama 1,5 jam, saya akhirnya bisa melihat 2PM! Salah satu vocal group yang saya gemari dari korea. Konser Live and Rock ini diselenggarakan di Pekan Raya Jakarta Hall A yang berada di bilangan Kemayoran. Sungguh beruntung karena dapat dicapai kurang dari 20 menit dari kost. Dengan tebengan dari sahabat saya, Neke, saya menuju kesana disertai harapan-harapan seru melihat abang-abang deltoid tersebut. Hal lain yang membuat saya beruntung, tiket yang saya dapat giveaway, alias gratis. :D

*&^%$#


ABG Centil. ABG Labil.

Saat itu sedang mengantri super panjang dan padat di depan hall.

Bisik-bisik, saya, Reska, Karma, dan Neke saling memandang ketika kanan-kiri-depan-belakang-serong semua membicarakan artis-penyanyi-vokalgrup Korea, ketika kami berada di kerumunan orang, berebutan menyedot oksigen di udara. Bukan apa-apa, tapi ada yang tersirat di mata kami, "Plis deh." atau "OMG. Ternyata ada yang lebih labil dari kita." dan "Ga ngerti lagi. Berisik banget." sambil menatap geleng-geleng kepala seorang cewek yang mengibas-ngibaskan kipas 2PM, melantur kesana-kemari, bicara tentang Super Junior sampai Dream High Session 2 yg kata mereka kemungkinan bakal diisi anak-anaknya Suzy dan Taecyon (oh, well...). Yak. Kami menyimpulkan, that was the colour of fans kingdom, guys.


Setelah dorong-dorongan dan desak-desakan, akhirnya kami melewati gerbang security. Seperti terbebas dari jeratan rantai besi, napas berangsur melega, dan buru-buru kami masuk ke tempat acara.



*&^%$#



AT 7PM. There was 2PM on the stage!

Lagu pertama I'll Be Back sontak melontarkan gema teriak di seluruh penjuru hall. Tangan-tangan mengacung, membawa light stick 2PM, sampai berebutan mendapatkan rekaman bagus untuk gambar dan video mereka. Beberapa bergaung, menyebut anggota 2PM, sebagian besar mengaum dengan mata terbuka kemana-mena, tak mau kehilangan sosok di atas panggung yang atraktif dengan setelah hitam dan tarian memukau dengan gerakan action sambik curi-curi teasing ke penonton (oh my god, you could imagine how sexy they were) .

That was awesome, we're dancing like crazy.
And also, we're loss of breath like hell.


*&^%$#@

Then,

Sambil menutup tangan (saking tidak sanggup berteriak), I saw Junsu on the big screen, singing and smiling. Damn. Junsu was much much much more more handsome then yo've seen on the music videos or reality shows. I don't even know that he was that incredible. But this is, really. His voice, you know, that heavenly voice is just amazing.

Kebetulan saya ada di bagian agak ke kiri panggung, dan anggota 2PM yang sering mampir ke sisi kiri adalah Taecyon, Wooyoung, dan Junsu. Maka perhatian saya terpadu ke mereka. Mungkin alasan lain, semalam saya baru saja menamatkan serial Dream High. (agak ga nyambung tapi beneran, sering banget lihat Wooyoung dengan blonde hairstyle and energic moves nya yang sangat Jason itu).

Menurut saya, seberapa menariknya mereka di layar laptop atau televisi, maka untuk penampakan asli, kalikan 5x! JAUH. Well, agak lebay, tapi beneran. Nilai tertinggi saya berikan untuk Junsu. He was just unexpectedly that perfect. Di bawah Junsu, mungkin Junho dan Chansung. Dan yang paling mirip dengan apa yang saya lihat di layar adalah Taekyon, Nichkhun, dan Wooyoung (Tapi Taec yang paling mirip). Mungkin ini subyektif, tapi yah, i'll just share my opinion.

Saya juga kagum. Suara mereka stabil. Ya, dengan penampilan yang sebegitu menguras tenaga. Agak-agak teasing ketika tiga dari mereka mendadak hanya mengenakan, well, seperti performance 2PM, U-can-see shirt or that kind of type. Hmm, padahal mulanya tidak, dan Taec yang paling sering membuat penonton-penonton cewek berteriak kaget-tapi-seneng-centil.

Yang saya rasakan saat itu adalah, still, agak-agak tidak percaya 2PM hanya berjarak meter di depan saya (seperti bertemu atau menonton idola kalian, begitu bukan?). Biarpun berebutan lapang pandang dengan ratusan atau ribuan hottest, tapi saya entah kenapa begitu antusias. Walaupun mungkin tidak seberapa jika dibandingkan mereka. Tapi, ini seru. xDDDD

Ada adegan seru ketika Wooyoung melemparkan rompinya ke penonton yang sontak histeris (saya kadang berpikir, mereka pasti berebutan, lantas rompi wooyoung dipotong dengan gunting menjadi lima bagian dan dibagi ke cewek-cewek yang menangkap rompi itu bersamaan secara tidak sengaja). Dan satu pernyataan VJ Daniel yang saat itu jadi MC bahwa ia mendapatkan pin BB Khun-ah membuat seisi ruangan protes. Sampai Reska nyeletuk, "Apaan sih rompi, pin BB, aqua bekas 2PM.. Gue mau orangnya aja lah!" xD

Entah Taec atau Khun yang mengumbar pernyataan bahwa akan ada the real concert di Jakarta di tengah penampilan. SOON. Kami (saya juga) bersiap menabung lagi. Well, mumpung saya stay di Jakarta dan mereka berdatangan, kenapa tidak? Semoga sudah direncanakan matang dan BENAR-BENAR BAKALAN ADA. Tapi jangan cepat-cepat juga karena saya betul-betul harus nabung (reality of the anak kost).


Ah ya, yang terakhir tentang 2PM malam itu.

Their muscles are no joke.


*&^%$#


Saya jadi berpikir,

mungkin sekarang penyanyi Korea telah merajalela, kemana-mana, ke segala penjuru usia, dan tak hanya wanita. Ada yang mengelak mereka tanpa mencerna, ada yang senang menerima. Tapi, apa yang mereka sajikan tetap sebuah performance. Seni. Bisa dinikmati. Menyenangkan dan menghibur. Itulah fungsi entertainment, bisa menyedot kesedihan dan mengusir kegalauan (eheeeem), dan bagi saya, mereka bisa (atau karena saya memang dari sononya suka?). Bukti bahwa musik mereka bisa diterima adalah contoh usaha, dan seakan mengajak kita, bahwa sebenarnya, Indonesia juga bisa. Tapi... kapan?












Lembar Putih

Diposting oleh naela , Rabu, 16 Maret 2011 05.03

Lembar putih itu seperti isi kepalaku, kosong. Tidak satu goresan kata pun tertumbuk.

Karena memang belum ada yang menorehkan tinta di atasnya.
Satu pun. Satu huruf pun. Bahkan satu titik pun.

Mengapa?
Karena aku pun diam. Enggak beranjak. Tidak memintanya untuk menguarkan angka dan kata, tidak mempersilakannya pula untuk berbicara. Bukan keengganan, tapi kejenuhan. Ya. Karena halaman putih ini dulu penuh, dan sekarang telah susah-payah kuhampakan utuh-utuh.

Mungkin, nanti. Atau besok. Ataukah lusa.
Aku akan mengajaknya kembali bertutur rapi seperti partitur piano yang teratur.
Merengkuhnya kembali menarikan tetesan pena di atas lembar putihku. Seluruh lembarannya, hanya dirinya.

Ya. Pasti. Segera. Entah kapan.

Kangen

Diposting oleh naela , Selasa, 15 Maret 2011 08.11

Berlaku ketika tidak sedang menyentuhmu, tidak mengamatimu, dan sedang tidak mencuri pandang gerak-gerikmu.


Bukannya tidak bisa menggapaimu, tentu aku mampu. Karena cukup dengan meletakkan tangan di dada, aku bisa mendengar tawa kecil nan ceria, jenaka, dan canda-canda darimu. Ya, kuakui, ada yang mengetuk dari dalam situ, pengiring nada seperti nyanyian, yang menghantarkanku akan hasrat untuk melihatmu.

Mengalun seperti simfoni merpati, yang menyampaikan surat suaraku kepadamu.


Hei, aku kangen, lho!

Aku serius. Aku tidak sedang manja, kok, tapi aku sedang jujur. Kumohon, balas aku. Peluk kecemasanku dengan tangan kekarmu, rengkuh semuanya dengan segaris senyummu.


Terimakasih, kamu, ketika mau mendengarkanku.

Terimakasih.